26 April 2011

UNTIRTA (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ) BANTEN

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa disingkat Untirta, adalah perguruan tinggi negeri yang terdapat di Provinsi Banten, Indonesia. Dengan kampus utama di Serang dan kampus Fakultas Teknik yang berada di Cilegon. Pada awalnya Universitas Sultan Ageng Tirtayasa bernama Universitas Tirtayasa yang dikelola oleh Yayasan Tirtayasa dan resmi menjadi Universitas Negeri dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No 32 tahun 2001, tertanggal 19 Maret 2001 dengan nama Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) terdiri dari enam fakultas, yaitu Fakultas Ekomoni, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa kampus Serang berada di Jalan Raya Jakarta Km.4 Pakupatan Serang Provinsi Banten Telp (0254) 395502. Sedangkan kampus Fakultas Teknik berada di Jalan. Jend. Sudirman Km.3 Cilegon Provinsi Banten

JURUSAN YANG TERSEDIA DI UNTIRTA:

Fakultas Hukum

1. Hukum
Fakultas Ekonomi
1. Akuntansi
2. Manajemen
3. Jurusan/prodi. Ekonomi Pembangunan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
1. Pendidikan Matematika
2. Pendidikan Biologi
3. Pendidikan Luar Sekolah
4. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
5. Pendidikan Bahasa Inggris
6. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
7. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Fakultas Pertanian

1. Jurusan/prodi. Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis
2. Jurusan/prodi. Agronomi/Agroteknologi
3. Jurusan/prodi. Perikanan
Fakultas Teknik
1. Teknik Kimia
2. Teknik Sipil
3. Teknik Elektro
4. Teknik Metalurgi
5. Teknik Industri
6. Teknik Mesin

Fakultas Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa didirikan pada tahun 1986 dengan dukungan dari kaum cendikiawan dan tokoh masyarakat dengan membuka Jurusan Manajemen. Atas anjuran dan dukungan PT. Krakatau Steel maka Fakultas Ekonomi membuka Jurusan Akuntansi pada tahun 1987 guna memenuhi kebutuhan tenaga akuntan.
Fakultas Ekonomi mendapatkan status terdaftar pada tahun 1989 dengan SK Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI. No. 0031/0/1989. Mengalami perkembangan dan kemajuan yang lebih baik pada tahun 1998 Fakultas Ekonomi mendapat status diakui untuk Jurusan Manajemen dan status terdaftar untuk Jurusan Akuntansi dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tingi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan Nomor 133/IKTI/KEP/1998.
Sejak penegerian UNTIRTA definitive April 2004 Jurusan Manajemen mendapatkan Nilai Akreditasi B dengan SK No.003/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa merupakan fakultas tertua dengan program studi terbanyak di Untirta. Mahasiswa yang terdaftar pada tahun ajaran 2010/2011 tidak lagi didominasi oleh lulusan SMA di Banten tapi juga luar daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah dan Timur tapi juga wilayah Sumatera seperti Lampung,Padang, Medan dan Palembang. Hal ini menunjukkan bahwa FKIP Untirta telah menjadi salah satu pilihan calon Mahasiswa Nasional yang masih akan terus berkembang. Pengajar banyak didominasi dosen muda dari lulusan Universitas terbaik di Indonesia. Dengan bimbingan para profesor yang ada diharapkan muncul inovasi baru dalam bidang pendidikan. Program studi yang beragam bisa dijadikan acuan bagi para pelajar yang hendak melanjutkan studi di Untirta khususnya berkaitan dengan pendidikan. Tiap jurusan memiliki jejaring baik dengan pihak swasta maupun asing dalam usaha peningkatan mutu kualitas lulusan. Lulusan diarahkan untuk menjadi pengajar-pengajar profesional dengan etika-etika pendidikan yang ada. Lulusan FKIP Untirta telah banyak direkrut oleh lembaga kependidikan swasta maupun asing yang berdomisili di Banten dan sekitarnya.

Fakultas Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa didirikan tahun 1984, merupakan salah satu lembaga pendidikan negeri terkemuka di Banten yang mencetak tenaga profesional dan tenaga akademik di bidang pertanian.
Pada saat awal kelahirannya Fakultas Pertanian Untirta mempunyai satu Jurusan yaitu: Sosial Ekonomi Pertanian. Dalam perkembangan berikutnya tahun 2002 melalui Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 496/ D/T/ 2002, Fakultas Pertanian membuka Program Studi Agronomi. Pada tahun 2008, sesuai surat Dirjen DIKTI Nomor: 547/D/T/2008 tangal 5 Maret 2008 tentang izin penyelenggaraan Program Studi Perikanan (S1) pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, pihak universitas menambah satu program studi baru yaitu Program Studi Perikanan.

Fakultas Teknik

Fakultas Teknik (FT) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa berlokasi di Cilegon. Keberadaan jurusan-jurusan yang ada di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa merupakan respon Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa terhadap keberadaan dunia industri di propinsi Banten. Untuk mendukung berjalannya kurikulum, masing-masing jurusan dilengkapi laboratorium-laboratorium. Laboratorium ini menjadi pendukung utama bagi mahasiswa untuk menyelesaikan perkuliahan sekaligus membantu para dosen dalam penyelenggaraan penelitian-penelitiannya.
FT Untirta berdiri di atas tanah seluas ± 3 hektar dan dalam waktu dekat ini akan menambah luas wilayahnya menjadi 18 hektar. Penambahan ini dimaksudkan untuk merespon kebutuhan akan ruang yang lebih banyak lagi, karena peningkatan mahasiswa Fakultas Teknik yang cukup signifikan tiap tahunnya.
Untuk mewujudkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, FT Untirta sejak tahun 1998 menyelenggarakan Program BEASISWA D1 Operator Industri Kimia bekerja sama dengan Asosiasi Industri Kimia (AMC//CMA), Pemerintah kota Cilegon & Industri lainnya bagi putra daerah Banten. Program Beasiswa yang juga dikenal dengan P3TIK (Program Pendidikan & Pelatihan Teknisi Industri Kimia) ini telah berjalan 12 tahun (data tahun 2010). Hal ini merupakan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Community Development) yang sering disebut CSR-Corporate Social Responsibility, dan telah meluluskan 350 orang dengan jumlah alumni yang bekerja sekitar 81 % di Banten, Jakarta & Timur Tengah (Qatar, Saudi Arabia, UAE, dll).
Selain itu sebagai upaya berperan aktif dalam menyiapkan SDM berkualitas pada bidang IT, maka Fakultas Teknik Untirta pada tahun ajaran 2009/2010 membuka program Diploma III Teknik Komputer dan Multimedia. Program ini berada di bawah naungan Jurusan Teknik Elektro Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa didirikan pada tahun akademik 2002/2003 dan mendapat Izin Penyelenggaraan Program S1 Studi Administrasi Negara dan Program Studi S1 Ilmu Komunikasi dari DIRJEN DIKTI DEPDIKNAS melalui SK. Nomor :1179/D/ T/2003 tertanggal 10 Juni 2003. FISIP seiring dengan disahkannya SOTK Untirta oleh Mendiknas sebagai sebuah Fakultas mendapat legitimasi menjadi bagian dari Untirta,dengan nomor SK : 124/0/2004

Kesehatan dalam Bekerja


Kesehatan kerja adalah hal yang sangat penting didalam dunia kerja khusus nya dunia industri yang bergerak dibidang produksi, kesehatan kerja hendaknya dapat dipahami betapa penting nya kesehatan kerja tersebut di dalam bekerja kesehariannya. Hal ini memiliki kepentingan yang besar, baik untuk kepentingan diri sendiri maupun dikarenakan aturan perusahaan yang meminta untuk menjaga hal-hal tersebut dalam rangka meningkatkan kinerja dan mencegah potensi kerugian bagi perusahaan.
Namun, seberapa penting kah perusahaan wajib menjalankan prinsip kesehatan kerja dilingkungan perusahaannya? Patut diketahui pula bahwa ide tentang kesehatan telah ada sejak dua puluh tahun yang lalu, namun hingga saat ini, masih ada pekerja dan perusahaan yang belum memahami korelasi antara kesehatan dengan peningkatan kinerja perusahaan, bahkan tidak mengetahui eksistensi aturan tersebut. Sehingga para pengusaha tidak mementingkan kesehatan para pekerja an menjadikan hal tersebut menjadi hal yang mahal dan dapat mengganggu proses para pekerja.

Untuk menjalani semua itu maka pemerintah telah menerbitkan undang-undang no 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, yaitu :
1. mencegah dan mengurangi kecelakaan.
2. mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran.
3. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
4. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
5. memberikan pertolongan pada kecelakaan.
6. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
7. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.
8. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis,
peracunan, infeksi dan penularan.
9. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
10. menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang baik.
11. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
12. memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.
13. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya.
14. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang.
15. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
16. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
barang.
17. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
18. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

Dari undang-undang yang dibuat tersebut, maka para pekerja dapat bekerja dengan tenang dan dapat menaikkan pendapatan perusahaan tempatnya bekerja tanpa harus memikirkan bagaimana membayar biaya pengobatan apabila pekerja tersebut sakit karena kesehatan mereka sudah dijamin oleh undang-undang.

Nama-nama Perguruan Tinggi Universitas Negeri Di Indonesia


No.

NAMA PERGURUAN TINGGI

KOTA

1

UNIVERSITAS GAJAH MADA

YOGYAKARTA

2

UNIVERSITAS INDONESIA

JAKARTA

3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

4

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

5

UNIVERSITAS HASANUDIN

MAKASSAR

6

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

7

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

8

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

9

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

10

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

11

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

12

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

13

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

14

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

15

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

16

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

17

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

18

UNIVERSITAS CENDRAWASIH

JAYAPURA

19

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

20

UNIVERSITAS JAMBI

JAMBI

21

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

22

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

23

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

24

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

PALANGKARAYA

25

UNIVERSITAS JEMBER

JEMBER

26

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

27

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

SURAKARTA

28

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

29

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

30

UNIVERSITAS BENGKULU

BENGKULU

31

UNIVERSITAS TERBUKA

JAKARTA

32

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PADANG

33

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MALANG

34

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

35

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

MANADO

36

UNIVERSITAS NEGERI MAKASAR

MAKASAR

37

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

JAKARTA

38

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

39

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

SURABAYA

40

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

41

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SEMARANG

42

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

43

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BANGKALAN

44

UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

TERNATE

45

UNIVERSITAS NEGERI PAPUA MANOKWARI

MANOKWARI

46

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE

LHOSEUMAWE

47

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BANDUNG

48

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER

SURABAYA

49

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

50

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GORONTALO

GORONTALO

51

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

52

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SINGARAJA

SINGARAJA

53

SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA SURAKARTA

SURAKARTA

54

SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA PADANG PANJANG

PADANG PANJANG

55

SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA DENPASAR

DENPASAR

56

SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA BANDUNG

BANDUNG

57

POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG

BANDUNG

58

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

JAKARTA

59

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

60

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BANDUNG

61

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

SEMARANG

62

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

63

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

64

POLITEKNIK NEGERI AMBON

AMBON

65

POLITEKNIK NEGERI PADANG

PADANG

66

POLITEKNIK NEGERI BALI

DENPASAR

67

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

PONTIANAK

68

POLITEKNIK NEGERI MAKASAR

MAKASAR

69

POLITEKNIK NEGERI MANADO

MANADO

70

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

SURABAYA

71

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

BANJARMASIN

72

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

LHOKSEUMAWE

73

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

KUPANG

74

POLITEKNIK ELEKTRONIK NEGERI SURABAYA

SURABAYA

75

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

JEMBER

76

POLITEKNIK NEGERI PANGKEP

PANGKEP

77

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

KUPANG

78

POLITEKNIK PERIKANAN NEGERI TUAL

TUAL

79

POLITEKNIK NEGERI MALANG

MALANG

80

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

81

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH

PAYAKUMBUH

82

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA


sumber: http://stan-prodip.info/ptn.php

25 April 2011

Membudidyakan Ikan Air Tawar

Cara Budidaya ikan Air Tawar

Usaha pembesaran atau Budidaya ikan air tawar dimaksudkan untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi atau ukuran yang disenangi oleh konsumen. Misalnya saja budidaya ikan bawal yang saat ini banyak diminati sebagai ikan konsumsi dan cocok untuk dikembangkan sebagai usaha budidaya ikan air tawar yang sangat potensial sekali karena memiliki keistimewaan antara lain: Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik. Disamping itu rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai daging ikan Gurami. Nah Berikut ini adalah cara budidaya ikan air tawar khususnya ikan bawal:

1. Persiapan Kolam

Kolam untuk pemeliharaan dipersiapkan untuk menumbuhkan makanan alami dalam jumlah yang cukup. Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu dikapur dengan kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter persegi. Hal ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama maupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan. Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makanan ikan bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan.

Tapi bila dipupuk dapat menggunakan pupuk kandang 25 – 50 kg/100 m2 dan TSP 3 kg/100 m2. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan. Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih ikan ditebar (biasanya 7~10 hari setelah pemupukan).

2. Pemilihan dan Penebaran Benih

Pemilihan benih adalah hal yang sangat penting, karena hanya dengan benih yang baik ikan akan hidup dan tumbuh dengan baik. Penebaran benih Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan tidak dalam kondisi stres saat berada dalam kolam. Cara adaptasi: ikan yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya benih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.

3.Kualitas Pakan dan Cara Pemberiannya

Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan ikan air tawar khususnya ikan bawal, karena hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang kita inginkan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral. Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung.

4.Pemungutan Hasil

Pemungutan hasil usaha pembesaran dapat dilakukan setelah ikan bawal dipelihara 4-6 bulan, waktu tersebut ikan bawal telah mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor, dengan kepadatan 4 ekor/m 2 . Biasanya alat yang digunakan berupa waring bemata lebar. Ikan bawal hasil pemanenan sebaiknya penampungannya dilakukan ditempat yang luas (tidak sempit) dan keadaan airnya selalu mengalir.


(source: dinaskukm.jakarta.go.id)
Advertiser

Cara Membuat Makalah yang Benar

Tips cara membuat makalah dengan Benar :

1. Kata Pengantar : berisi kata2 harapan penulis, ucapan trimakasih, dll dari penulis

2. Daftar isi (jelas)

3. Pendahuluan : latar belakang pembuatan tugas, tujuan dan manfaat yg diinginkan

4. Landasan teori : kutipan teori2 yg mendasari makalah, biasa lgs dikutip dari buku diktat

5. Pembahasan : inti makalah yg ingin lo bahas masukan di bab ini

6. Kesimpulan : pendek kata dari pembahasan masukin sini

7. Daftar Pustaka : sumber2 yg anda pakai

Dan untuk tahap awal yaitu :

Memilih Topik

Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju langkah berikutnya.

Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia. Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.

Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan berkarakter.

Tentukan Tujuan

Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.

Tuliskan Minat Anda

Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala.

Evaluasi Potensial Topik

Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda pilih.

Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.

Membuat Outline

Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir.

Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas

Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar diantaranya

Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud:

Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik

Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca

Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut

Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama
Menuliskan Tesis

Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian:

Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia

Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.

Menuliskan Tubuh Esai

Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.

Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:

Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda adalah: “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, anda dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama”

Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris.

Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi

Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.

Nah untuk Contoh makalah ekonomi Manajemen Disini!!
Makalah ekonomi Disini!!

Nah sudah dulu semoga contoh Makalah Ekonomi ini bermanfaat untuk anda semua, dan nantikan terus edisi terbaru dari kami Oke, semoga bermanfaat selalu untuk anda semua.

Teknik Analisis manajerial: Teknik Optimasi, Teknik Analisis Resiko, Teknik Pendugaan.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ekonomi manajerial (manajerial economics) adalah aplikasi teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling efisien. Masalah keputusan manajemen timbul dalam organisasi apa saja, bisa di perusahaan yang mencari laba, organisasi nirlaba (seperti rumah sakit atau universitas), atau badan pemerintah. Suatu organisasi dapat memecahkan masalah keputusan manajemennya dengan menerapkan teori ekonomi dan perangkat ilmu keputusan.
Ekonomi manajerial merupakan aplikasi teori dan metode ekonomi dalam proses pengambilan keputusan manajerial dan administrative (Hirschey, M., 2003) dengan demikian ekonomi manajerial mengkaji dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pengambilan keputusan manajerial. Ekonomi manajerial akan sangat membantu para manajer untuk memahami bagaimana determinan ekonomi mempengaruhi kinerja organisasi dan perilaku manjerial.

1.2. Tujuan

Ekonomi manajerial memberikan teori dan metodologi ekonomi yang dibutuhkan oleh para eksekutif dalam pengambilan keputusan usaha. Dengan memanfatkan konsep-konsep dan teknik-teknik yang biasa digunakan dalam teori ekonomi dan teori pengambilan keputusan. Topik-topik yang dibahas antara lain mencakup : Optimasi ekonomi, analisis resiko, teori dan peramalan permintaan, analisis fungsi produksi, teori dan analisis biaya, analisis produk dan struktur pasar, analisis kebijakan harga, peraturan pemerintah dalam ekonomi dan perencanaan investasi


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teknik Optimasi

Manusia terlahir sebagai mahluk yang tak pernah puas. Manusia memiliki sejumlah besar kebutuhan dan lebih banyak lagi keinginan. Disisi lain, sumber daya ekonomi sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan manusia relatif langka. Dua hal ini memberikan latar belakang yang kontradiktif dan mengharuskan manusia memilih. Maka manusia selaku homoekonomicus akan senantiasa berupaya menetapkan pilihan yang terbaik sebagai solusi optimal yang dapat dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang nyaris tanpa batas itu. Lalu, apa dan bagaimanakah alternatif pilihan yang optimal itu? Apakah konsep maksimalisasi sama dengan optimalisasi?. Dari aspek Manajerial, pilihan yang optimal merupakan solusi yang efektif dan efisien. Secara harpiah, kata efektif dapat dipadankan dengan kata berdaya guna, sedangkan efisien lebih bersesuaian makna dengan kata berhasil guna. Pilihan yang efektif merujuk pada alternatif proses produksi untuk mencapai output maksimal pada level penggunaan input yang sudah ditetapkan besarannya, sementara pilihan yang efisien merujuk kepada alternatif proses produk untuk mencapai besaran out put tertentu dengan penggunaan input minimal. Dari uraian ini, dapat disimpulkan bahwa optimalisasi mencakup terminologi maksimalisasi output dan minimalisasi input atau biaya. Pemahaman atas solusi optimal ini dapat diterapkan baik pada kajian tentang perilaku produksi maupun prilaku konsumsi.
Analisis optimisasi dapat dengan baik dijelaskan dengan mempelajari proses maksimisasi laba oleh perusahaan. Perusahaan memaksimumkan laba total pada tingkat output dimana perbedaan positif antara penerimaan total dan pengeluaran total terbesar, dapat pendapatan marginal sama dengan biaya marginalnya. Lebih umum, menurut analisis marginal, optimisasi terjadi dimana keuntungan marginal suatu aktivitas sama dengan biaya marginal.
Perusahaan sering kali menemukan kendala dalam mengambil keputusan optimisasi. Bila fungsi kendala relatif sederhana, kita dapat memecahkan masalah optimisasi kendala dengan substitusi. Hal ini meliputi (1) memecahkan persamaan kendala untuk satu variabel keputusan, (2) mensubtitusikan nilai variabel kendala tersebut ke dalam fungsi tunjuan yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan oleh perusahaan, dan kemudian (3) memperlakukan masalah tersebut seperti masalah tanpa kendala.

2.2 Teknik Analisis Resiko

Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan / aktivitas yang idlakukan manusia, termasuk aktivitas proyek pembangunan dan proyek konstyruksi. Karena dalam setiap kegiatan, seperti kegiatan konstruksi, pasti ada berbagai ketidakpastian (uncertainty). Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya menyebabkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan. Para ahli mendefinisikan risiko sebagai berikut :
1. Risiko adalah suatu variasi dari hasil – hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu pada kondisi tertentu (William & Heins, 1985).
2. Risiko adalah sebuah potensi variasi sebuah hasil (William, Smith, Young, 1995).
3. Risiko adalah kombinasi probabilita suatu kejadian dengan konsekuensi atau akibatnya (Siahaan, 2007).

2.2.1 Macam Risiko

Risiko adalah buah dari ketidakpastian, dan tentunya ada banyak sekali faktor – faktor ketidakpastian pada sebuah proyek yang tentunya dapat menghasilkan berbagai macam risiko. Risiko dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam menurut karakteristiknya, yaitu lain:
1. Risiko berdasarkan sifat
a. Risiko Spekulatif (Speculative Risk), yaitu risiko yang memang sengaja diadakan, agar dilain pihak dapat diharapkan hal – hal yang menguntungkan. Contoh: Risiko yang disebabkan dalam hutang piutang, membangun proyek, perjudian, menjual produk, dan sebagainya.
b. Risiko Murni (Pure Risk), yaitu risiko yang tidak disengaja, yang jika terjadi dapat menimbulkan kerugian secara tiba – tiba. Contoh : Risiko kebakaran, perampokan, pencurian, dan sebagainya.

2. Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan
a. Risiko yang dapat dialihkan, yaitu risiko yang dapat dipertanggungkan sebagai obyek yang terkena risiko kepada perusahaan asuransi dengan membayar sejumlah premi. Dengan demikian kerugian tersebut menjadi tanggungan (beban) perusahaan asuransi.
b. Risiko yang tidak dapat dialihkan, yaitu semua risiko yang termasuk dalam risiko spekulatif yang tidak dapat dipertanggungkan pada perusahaan asuransi.

3. Risiko berdasarkan asal timbulnya
a. Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya risiko kerusakan peralatan kerja pada proyek karena kesalahan operasi, risiko kecelakaan kerja, risiko mismanagement, dan sebagainya.
b. Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau lingkungan luar perusahaan. Misalnya risiko pencurian, penipuan, fluktuasi harga, perubahan politik, dan sebagainya.

Selain macam – macam risiko diatas, Trieschman, Gustavon, Hoyt, (2001), juga mengemukakan beberapa macam risiko yang lain, diantaranya :
1. Risiko Statis dan Risiko Dinamis (berdasarkan sejauh mana ketidakpastian berubah karena perubahan waktu)
a. Risiko Statis. Yaitu risiko yang asalnya dari masyarakat yang tidak berubah yang berada dalam keseimbangan stabil. Risiko statis dapat bersifat murni ataupun spekulatif. Contoh risiko spekulasi statis : Menjalankan bisnis dalam ekonomi stabil. Contoh risiko murni statis : Ketidakpastian dari terjadinya sambaran petir, angin topan, dan kematian secara acak (secara random).
b. Risiko Dinamis. Risiko yang timbul karena terjadi perubahan dalam masyarakat. Risiko dinamis dapat bersifat murni ataupun spekulatif. Contoh sumber risiko dinamis : urbanisasi, perkembangan teknologi, dan perubahan undang – undang atau perubahan peraturan pemerintah.

2. Risiko Subyektif dan Risiko Obyektif

a. Risiko Subyektif
Risiko yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang yang mengalami ragu – ragu atau cemas akan terjadinya kejadian tertentu.
b. Risiko Obyektif
Probabilita penyimpangan aktual dari yang diharapkan (dari rata - rata) sesuai pengalaman.

2.2.2 Manajemen Risiko

Untuk dapat menanggulangi semua risiko yang mungkin terjadi, diperlukan sebuah proses yang dinamakan sebagai manajemen risiko. Adapun beberapa definisi manajemen risiko dari berbagai literatur yang didapat, antara lain :
a. Manajemen risiko merupakan proses formal dimana faktor – faktor risiko secara sistematis diidentifikasi, diukur, dan dicari
b. Manajemen risiko merupakan metoda penanganan sistematis formal dimana dikonsentrasikan pada pengientifikasian dan pengontrolan peristiwa atau kejadian yang memiliki kemungkinan perubahan yang tidak diinginkan.
c. Manajemen risiko, dalam konteks proyek, adalah seni dan pengetahuan dalam mengidentifikasi, menganalisa, dan menjawab faktor – faktor risiko sepanjang masa proyek.

Tabel 1. Definisi manajemen risiko

Definisi Manajemen Risiko Sumber Referensi
Manajemen risiko merupakan pengenalan, pengukuran, dan perlakuan terhadap kerugian dari kemungkinan kecelakaan yang muncul Williams dan Heins, 1985

Manajemen risiko merupakan sebuah proses untuk mengidentifikasi terjadinya kerugian yang dialami oleh suatu organisasi dan memilih teknik yang paling tepat untuk menangani kejadian tersebut Redja, 2008

Manajemen risiko adalah sebuah proses formal untuk mengidentifikasi, menganalisa, dan merespon sebuah risiko secara sistematis, sepanjang jalannya proyek, untuk mendapatkan tingkatan tertinggi atau yang bias diterima, dalam hal mengeliminasi risiko atau kontrol risiko Al Bahar dan Crandall, 1990

Manajemen risiko merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi Williams, Smith, Young, 1995

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa tahapan dalam manajemen risiko. Terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapat mengenai tahapan – tahapan dalam manajemen risiko. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Tahapan manajemen risiko

Tahapan Manajemen Risiko Sumber Referensi
a. Identifikasi risiko
b. Menafsir kerugian yang dapat terjadi (menentukan probabilitas dan dampaknya)
c. Menangani risiko
d. Pengimplementasian
e. Memonitor dan mengevaluasi pengimplementasiannya
Williams dan Heins, 1985

a. Identifikasi misi
b. Menafsir risiko dan ketidakpastian
c. Mengontrol risiko
d. Membiayai risiko
e. Pengadministrasian program
Williams, Smith, Young, 1995

a. Identifikasi risiko
b. Evaluasi risiko
c. Memilih teknik manajemen risiko
d. Mengimplementasikan dan meninjau kembali keputusan yang dibuat
Trieschmann, Gustavon, Hoyt, 1995

a. Menafsir risiko
b. Menganalisa risiko (menentukan probabilitas dan konsekuensinya)
c. Menangani risiko
d. Mendokumentasikan proses manajemen risiko
Kerzner, 1995

a. Mengidentifikasi kerugian
b. Menganalisa kerugian
c. Memilih teknik pengangan yang tepat (mengontrol risiko dan membiayai risiko)
d. Mengimplementasikan dan memonitor program manajemen risiko
Redja, 2008

a. Mengidentifikasi risiko
b. Menafsir dan menganalisa risiko
c. Mengontrol risiko
Loosemore, Raftery, Reilly, Higgon, 2006

a. Identifikasi risiko
b. Analisa risiko dan proses evaluasi
c. Respon manajemen
d. Administrasi sistem
Al Bahar dan Crandall, 1990

Selanjutnya, dalam penelitian ini akan dipakai tahapan – tahapan manajemen risiko yang dikemukakan oleh Al Bahar dan Crandall (1990), dengan sedikit modifikasi, sehingga menjadi sebagai berikut :
1. Identifikasi dan Analisa Risiko
2. Respon manajemen
3. Administrasi system.

2.2.3 Identifikasi dan Analisa Risiko

Tahapan pertama dalam proses manajemen risiko adalah tahap identifikasi risiko. Identifikasi risiko merupakan suatu proses yang secara sistematis dan terus menerus dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan timbulnya risiko atau kerugian terhadap kekayaan, hutang, dan personil perusahaan. Proses identifikasi risiko ini mungkin adalah proses yang terpenting, karena dari proses inilah, semua risiko yang ada atau yang mungkin terjadi pada suatu proyek, harus diidentifikasi.
Adapun proses identifikasi harus dilakukan secara cermat dan komprehensif, sehingga tidak ada risiko yang terlewatkan atau tidak teridentifikasi. Dalam pelaksanaannya, identifikasi risiko dapat dilakukan dengan beberapa teknik, antara lain:
a. Brainstorming
b. Questionnaire
c. Industry benchmarking
d. Scenario analysis
e. Risk assessment workshop
f. Incident investigation
g. Auditing
h. Inspection
i. Checklist
j. HAZOP (Hazard and Operability Studies)
k. dan sebagainya

Adapun cara – cara pelaksanaan identifikasi risiko secara nyata dalam sebuah proyek, adalah :
1. Membuat daftar bisnis yang dapat menimbulkan kerugian.
2. Membuat checklist kerugian potensial. Dalam checklist ini dibuat daftar kerugian dan peringkat kerugian yang terjadi.
3. Membuat klasifikasi kerugian.
a. Kerugian atas kekayaan (property).
• Kekayaan langsung yang dihubungkan dengan kebutuhan untuk mengganti kekayaan yang hilang atau rusak.
• Kekayaan yang tidak langsung, misalnya penurunan permintaan, image perusahaan, dan sebagainya.
b. Kerugian atas hutang piutang, karena kerusakan kekayaan atau cideranya pribadi orang lain.
c. Kerugian atas personil perusahaan. Misalnya akibat kematian, ketidakmampuan, usia tua, pengangguran, sakit, dan sebagainya.

Dalam mengidentifikasi risiko, beberapa ahli membaginya menjadi beberapa kategori, diantaranya :

Tabel 3. Kategori risiko

Kategori Risiko Sumber Referensi
a. Risiko eksternal
b. Risiko internal
c. Risiko teknis
d. Risiko legal
Kerzner, 1995

a. Risiko yang berhubungan dengan konstruksi
b. Risiko fisik
c. Risiko kontraktual dan legal
d. Risiko pelaksanaan
e. Risiko ekonomi
f. Risiko politik dan umum
Fisk, 1997

a. Risiko finansial
b. Risiko legal
c. Risiko manajemen
d. Risiko pasar
e. Risiko politik dan kebijakan
f. Risiko teknis Shen, Wu, Ng, 2001

a. Risiko teknologi
b. Risiko manusia
c. Risiko lingkungan
d. Risiko komersial dan legal
e. Risiko manajemen
f. Risiko ekonomi dan finansial
g. Risiko partner bisnis
h. Risiko politik
Loosemore, Raftery, Reilly, Higgon, 2006

a. Risiko finansial dan ekonomi
b. Risiko desain
c. Risiko politik dan lingkungan
d. Risiko yang berhubungan dengan konstruksi
e. Risiko fisik
f. Risiko bencana alam
Al Bahar dan Crandall, 1990

Untuk kepentingan tugas akhir ini, kategori – kategori risiko yang dikemukakan oleh Al Bahar dan Crandall (1990), dimodifikasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu dari risiko yang dipandang dari sudut pandang kontraktor dan yang sering terjadi pada proyek – proyek pemerintah. Adapun kategori risiko tersebut dimodifikasi sehingga menjadi sebagai berikut :

1. Finansial & Ekonomi. Yang termasuk dalam kategori ini misalnya fluktuasi tingkat inflasi dan suku bunga, perubahan nilai tukar, kenaikan upah pekerja, dan lain sebagainya.
2. Politik & Lingkungan. Yang termasuk dalam kategori ini misalnya perubahan dalam hukum dan peraturan, perubahan politik, perang, embargo, bencana alam, dan lain sebagainya.
3. Konstruksi
Yang termasuk dalam kategori ini misalnya kecelakaan kerja, pencurian, perubahan desain, dan sebagainya. Dari ketiga kategori risiko tersebut, proses identifikasi risiko dikembangkan menjadi beberapa jenis risiko yang didapat dari berbagai sumber, antara lain :
1. Al Bahar dan Crandall, 1990
2. Shen, Wu, Ng, 2001
3. Keppres RI no 80 tahun 2003
4. Loosemore, Raftery, Reilly, Higgon, 2006

Tabel 4. Matriks sumber identifikasi risiko

Sumber Kategori Risiko Jenis Risiko Finansial dan Ekonomi 1 2 3 4

1. Kenaikan upah pekerja
2. Kenaikan harga material
3. Persediaan dana klien
4. Keterlambatan pembayaran dari klien
5. Kemungkinan kebangkrutan partner
6. Kemungkinan kekurangan modal
7. Sanksi keterlambatan
8. Kesalahan estimasi
9. Kompetisi dengan proyek sejenis
10. Klaim dari klien
11. Fluktuasi tingkat inflasi
12. Fluktuasi suku bunga
13.Fluktuasi nilai tukar mata uang


Politik dan Lingkungan

1. Rintangan dari pemerintah
2. Kurangnya hubungan dengan departemen pemerintah
3. Perubahan kebijakan
4. Perubahan hukum, peraturan dan politik
5. Persaingan yang tidak sehat
6. Korupsi dan penyuapan
7. Pelanggaran kontrak
8. Lamanya perizinan birokrasi
9. Perang dan kekacauan
10. Embargo
11. Bencana alam
12. Peraturan lingkungan
13. Aturan polusi dan keselamatan
14. Kontaminasi terhadap lingkungan

Konstruksi

1. Perselisihan dengan industri
2. Perselisihan dengan pekerja
3. Buruknya kualitas material
4. Keterbatasan pengadaan material dan pekerja ahli
5. Pelarangan mensub-kontrakkan
6. Produktivitas pekerja dan peralatan
7. Pekerjaan yang tidak sempurna
8. Sabotase pada properti dan peralatan
9. Kebakaran / pencurian material dan peralatan
10. Kegagalan pada peralatan
11. Kondisi fisik lapangan yang tidak diketahui
12. Kecelakaan di lapangan
13. Akurasi dan kelengkapan spesifikasi teknis
14. Perubahan desain

Setelah proses identifikasi semua risiko – risiko yang mungkin terjadi pada suatu proyek dilakukan, diperlukan suatu tindak lanjut untuk menganalisa risiko – risiko tersebut. Al Bahar dan Crandall (1990) mengemukakan bahwa, yang dibutuhkan adalah menentukan signifikansi atau dampak dari risiko tersebut, melalui suatu analisa probabilitas, sebelum risiko-risiko tersebut dibawa memasuki tahapan respon manajemen.
Menurut Al Bahar dan Crandall (1990), analisa risiko didefinisikan sebagai sebuah proses yang menggabungkan ketidakpastian dalam bentuk quantitatif, menggunakan teori probabilitas, untuk mengevaluasi dampak potensial suatu risiko.
Langkah pertama untuk melakukan tahapan ini adalah pengumpulan data yang relevan terhadap risiko yang akan dianalisa. Data – data ini dapat diperoleh dari data historis perusahaan atau dari pengalaman proyek pada masa lalu. Jika data historis tersebut kurang memadai, dapat dilakukan teknik identifikasi risiko yang lain, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada bagian lain bab ini.
Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya dilakukan proses evaluasi dampak dari sebuah risiko. Proses evaluasi dampak risiko dilakukan dengan mengkombinasikan antara probabilitas (sebagai bentuk quantitatif dari faktor ketidakpastian / uncertainty) dan dampak / konsekuensi dari terjadinya sebuah risiko.
Untuk melakukan proses evaluasi tersebut, dibutuhkan suatu parameter yang jelas untuk dapat mengukur dampak dari suatu risiko dengan tepat. Menurut Loosemore, Raftery, Reilly dan Higgon (2006), beberapa parameter untuk proses evaluasi risiko seperti pada Tabel 5 dan 6.

Tabel 5. Parameter probabilitas risiko

Parameter Deskripsi

Jarang terjadi Peristiwa ini hanya muncul pada keadaan yang luar biasa jarang.
Agak jarang terjadi Peristiwa ini jarang terjadi.
Mungkin terjadi Peristiwa ini kadang terjadi pada suatu waktu.
Sering terjadi Peristiwa ini pernah terjadi dan mungkin terjadi lagi.
Hampir pasti terjadi Peristiwa ini sering muncul pada berbagai keadaan.
Sumber : Loosemore, Raftery, Reilly, Higgon, (2006). Risk Management in
Projects

Tabel 6. Parameter konsekuensi risiko

Parameter Deskripsi

Tidak signifikan Tidak ada yang terluka; kerugian finansial kecil.
Kecil Pertolongan pertama; kerugian finansial medium.
Sedang Perlu perawatan medis; kerugian finansial cukup besar.
Besar Cedera parah; kerugian finansial besar.
Sangat signifikan Kematian; kerugian finansial sangat besar.
Sumber : Loosemore, Raftery, Reilly, Higgon, (2006). Risk Management in
Projects

Setelah risiko – risiko yang mungkin terjadi dievaluasi dengan menggunakan parameter – parameter probabilitas dan konsekuensi risiko diatas, selanjutnya dapat dilakukan suatu analisa untuk mengevaluasi dampak risiko secara keseluruhan, dengan menggunakan matriks evaluasi risiko.

2.2.4 Respon Manajemen

Setelah risiko – risiko yang mungkin terjadi diidentifikasi dan dianalisa, kontraktor akan mulai memformulasikan strategi penanganan risiko yang tepat. Strategi ini didasarkan kepada sifat dan dampak potensial / konsekuensi dari risiko itu sendiri. Adapun tujuan dari strategi ini adalah untuk memindahkan dampak potensial risiko sebanyak mungkin dan meningkatkan kontrol terhadap risiko.
Ada lima strategi alternatif untuk menangani risiko, yaitu :
1. Menghindari risiko
2. Mencegah risiko dan mengurangi kerugian
3. Meretensi risiko
4. Mentransfer risiko
5. Asuransi

1. Menghindari risiko

Menghindari risiko merupakan strategi yang sangat penting, strategi ini merupakan strategi yang umum digunakan untuk menangani risiko. Dengan menghindari risiko, kontraktor dapat mengetahui bahwa perusahaannya tidak akan mengalami kerugian akibat risiko yang telah ditafsir. Di sisi lain, kontraktor juga akan kehilangan sebuah peluang untuk mendapatkan keuntungan yang mungkin didapatkan dari asumsi risiko tersebut.
Contohnya : seorang kontraktor yang ingin menghindari risiko politik dan finansial berkaitan dengan proyek pada negara dengan kondisi politik yang tidak stabil, dapat menolak melakukan tender proyek pada negara tersebut. Namun demikian, apabila kontraktor tersebut menolak untuk melakukan tender, maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dari proyek tersebut juga ikut menghilang.

2. Mencegah risiko dan mengurangi kerugian

Alternatif strategi yang kedua adalah mencegah risiko dan mengurangi kerugian. Strategi ini secara langsung mengurangi potensi risiko kontraktor dengan 2 cara, yaitu :
1. Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko.
2. Mengurangi dampak finansial dari risiko, apabila risiko tersebut benar
– benar terjadi.
Contohnya : pemasangan alarm atau alat anti – maling pada peralatan di
proyek, akan mengurangi kemungkinan terjadinya pencurian. Sebuah gedung yang dilengkapi dengan sprinkler system, akan mengurangi
dampak finansial, apabila gedung tersebut mengalami kebakaran.

3. Meretensi risiko

Retensi risiko telah menjadi aspek penting dari manajemen risiko ketika perusahaan menghadapi risiko proyek. Retensi risiko adalah perkiraan secara internal, baik secara utuh maupun sebagian, dari dampak finansial suatu risiko yang akan dialami oleh perusahaan. Dalam mengadopsi strategi retensi risiko ini, perlu dibedakan antara 2 jenis retensi yang berbeda.
1. Retensi risiko yang terencana (planned) adalah asumsi yang secara sadar dan sengaja dilakukan oleh kontraktor untuk mengenali atau mengidentifikasi risiko. Dengan strategi seperti itu, risiko dapat ditahan dengan berbagai cara, tergantung pada filosofi, kebutuhan khusus, dan juga kapabilitas finansial dari kontraktor itu sendiri.
2. Retensi risiko yang tidak terencana (unplanned) terjadi ketika kontraktor tidak mengenali atau mengidentifikasi kberadaan dari suatu risiko dan secara tidak sadar mengasumsi kerugian yang akan muncul.

4. Mentransfer risiko

Pada dasarnya, transfer risiko dapat dilakukan, melalui negosiasi, kapanpun kontraktor menjalani perencanaan kontraktual dengan banyak pihak seperti pemilik, subkontraktor ataupun supplier material dan peralatan. Transfer risiko bukanlah asuransi. Biasanya, transfer risiko ini dilakukan melalui syarat atau pasal – pasal dalam kontrak seperti : hold – harmless aggrement dan klausul jaminan atau penyesuaian kontrak. Karakeristik esensial dari transfer risiko ini adalah dampak dari suatu risiko, apabila risiko tersebut benar – benar terjadi, ditanggung bersama atau ditanggung secara utuh oleh pihak lain selain kontraktor.
Contohnya : penyesuaian pada harga penawaran, dimana kompensasi ekstra akan diberikan kepada kontraktor apabila terjadi perbedaan kondisi tanah pada suatu proyek.

5. Asuransi

Asuransi menjadi bagian penting dari program manajemen risiko, baik untuk sebuah organisasi ataupun untuk individu. Asuransi juga termasuk di dalam strategi transfer risiko, dimana pihak asuransi setuju untuk menerima beban finansial yang muncul dari adanya kerugian. Secara formal, asuransi dapat didefinisikan sebagai kontrak persetujuan antara 2 pihak yang terkait yaitu : pengasuransi (insured) dan pihak asuransi (insurer). Dengan adanya persetujuan tersebut, pihak asuransi (insurer) setuju untuk mengganti rugi kerugian yang terjadi (seperti yang tercantum dalam kontrak) dengan balasan, pengasuransi (insured) harus membayar sejumlah premi tiap periodenya.

2.2.5 Administrasi sistem

Administrasi sistem adalah tahapan terakhir dari program manajemen risiko. Manajer risiko harus mengandalkan kemampuan manajerialnya untuk mengkoordinasi, mengarahkan, mengorganisasi, memotivasi, memfasilitasi dan menjalankan organisasi menuju rencana penanganan risiko yang rasional dan terintegrasi. Menurut William, Smith, Young (1995), ada 5 hal manajerial penting yang dihadapi oleh seorang manajer risiko, yaitu :
1. Tantangan untuk menyusun prosedur dan kebijakan manajemen risiko.
2. Pengkomunikasian risiko, baik secara organisasi maupun personal.
3. Manajemen kontrak dan kontrak portfolio.
4. Pengawasan klaim.
5. Proses mengkaji ulang, memonitor, dan mengevaluasi program
manajemen risiko.

2.3 Teknik Pendugaan/Peramalan

Tujuan dari peramalan ekonomi adalah untuk mengurangi resiko atau ketidak pastian yang dihadapi suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan operasional jangka pendeknya dan dalam merencanakan pertumbuhan jangka panjangnya. Teknik peramalan bervariasi dari yang sederhana dan tidak mahal hingga yang canggih tetapi mahal. Dengan mempertimbangkan semua keuntungan dan batasan dari berbagai macam teknik ramalan tersebut, manajer dapat memilih metode atau kombinasi dari metode yang paling cocok dengan perusahaannya. Peramalan kualitatif dalam didasari oleh survei terhadap rencana para eksekutif bisnis untuk rencana pengeluaran pembangunan dan peralatan, perubahan inventori, dan harapan penjualan, serta survei terhadap rencana pengeluaran konsumen. Ramalan penjualan dapat didasari oleh jajak pendapat terhadap eksekutif perusahaan, tenaga penjual, dan konsumen perusahaan biasanya meminta pandangan dari pejabat luar negeri atau orang-orang bisnis.
Salah satu metode peramalan yang paling sering digunakan adalah analisis deret waktu. Data deret waktu biasanya berfluktuasi karena adanya tren sekuler, fluktuasi siklis, variasi musiman, dan pengaruh acak atau tak beraturan. Bentuk yang paling sederhana dari analisis deret waktu adalah proyeksi tren. Suatu tren yang linear mengasumsikan perubahan absolut yang konstan dalam jumlah tertentu setiap periodenya. Kadang eksponensial (menunjukan persentasi perubahan yang konstan setiap periodenya) lebih cocok dengan data yang ada dengan memperhatikan variasi musiman, kita dapat meningkatkan ramalan tren secara lebih signifikan.
Peramalan secara meningkat dapat menggunakan metode ekonometrik. Model ini bertujuan menerangkan hubungan yang akan diramal dan penting untuk menentukan kebijakan yang optimal. Model peramalan ekonometrik sering menggabungkan teknik peramalan yang lain dan berkisar antara model persamaan tunggal dari penjualan perusahaan hingga sesuatu yang lebih besar, model persamaan makro berganda tentang keseluruhan perekonomian. Ramalan dengan model persamaan tunggal dapat melibatkan pensubstitusian ke dalam persamaan permintaan, nilai-nilai variabel penjelas atau bebas hasil prediksi untuk periode yang akan diramalkan dan memecahkan nilai ramalan dari variabel terikat. Dalam model persamaan berganda, nilai estimasi dari variabel eksogen (yang ditentukan di luar sistem) harus di substitusikan ke dalam model yang diestimasi untuk menghasilkan ramalan bagi variabel endogen.
Perusahaan dapat juga meramal penjualan dengan menggunakan tabel input output. Tabel input output menguji ketergantungan diantara berbagai industri dan sektor dalam perekonomian. Hal tersebut menunjukan penggunaan output setiap industri dan input industri lainnya dan untuk konsumsi akhir, dengan demikian kita dapat menggunakannya untuk meramal. Peramalan input output sekarang sudah tidak populer dan tidak digunakan lagi oleh perusahaan saat ini.


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Ekonomi manajerial memberikan teori dan metodologi ekonomi yang dibutuhkan oleh para eksekutif dalam pengambilan keputusan usaha. Dengan memanfatkan konsep-konsep dan teknik-teknik yang biasa digunakan dalam teori ekonomi dan teori pengambilan keputusan. Topik-topik yang dibahas antara lain mencakup : Optimasi ekonomi, analisis resiko, teori dan peramalan permintaan, analisis fungsi produksi, teori dan analisis biaya, analisis produk dan struktur pasar, analisis kebijakan harga, peraturan pemerintah dalam ekonomi dan perencanaan investasi

a. Teknik Optimasi

Manusia terlahir sebagai mahluk yang tak pernah puas. Manusia memiliki sejumlah besar kebutuhan dan lebih banyak lagi keinginan. Disisi lain, sumber daya ekonomi sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan manusia relatif langka. Dua hal ini memberikan latar belakang yang kontradiktif dan mengharuskan manusia memilih. Maka manusia selaku homoekonomicus akan senantiasa berupaya menetapkan pilihan yang terbaik sebagai solusi optimal yang dapat dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang nyaris tanpa batas itu. Lalu, apa dan bagaimanakah alternatif pilihan yang optimal itu? Apakah konsep maksimalisasi sama dengan optimalisasi?. Dari aspek Manajerial, pilihan yang optimal merupakan solusi yang efektif dan efisien. Secara harpiah, kata efektif dapat dipadankan dengan kata berdaya guna, sedangkan efisien lebih bersesuaian makna dengan kata berhasil guna. Pilihan yang efektif merujuk pada alternatif proses produksi untuk mencapai output maksimal pada level penggunaan input yang sudah ditetapkan besarannya, sementara pilihan yang efisien merujuk kepada alternatif proses produk untuk mencapai besaran out put tertentu dengan penggunaan input minimal. Dari uraian ini, dapat disimpulkan bahwa optimalisasi mencakup terminologi maksimalisasi output dan minimalisasi input atau biaya. Pemahaman atas solusi optimal ini dapat diterapkan baik pada kajian tentang perilaku produksi maupun prilaku konsumsi.


b. Teknik Analisis Resiko

Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan / aktivitas yang idlakukan manusia, termasuk aktivitas proyek pembangunan dan proyek konstyruksi. Karena dalam setiap kegiatan, seperti kegiatan konstruksi, pasti ada berbagai ketidakpastian (uncertainty). Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya menyebabkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan. Para ahli mendefinisikan risiko sebagai berikut :
1. Risiko adalah suatu variasi dari hasil – hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu pada kondisi tertentu (William & Heins, 1985).
2. Risiko adalah sebuah potensi variasi sebuah hasil (William, Smith, Young, 1995).
3. Risiko adalah kombinasi probabilita suatu kejadian dengan konsekuensi atau akibatnya (Siahaan, 2007).

c. Teknik Pendugaan/Peramalan

Tujuan dari peramalan ekonomi adalah untuk mengurangi resiko atau ketidak pastian yang dihadapi suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan operasional jangka pendeknya dan dalam merencanakan pertumbuhan jangka panjangnya. Teknik peramalan bervariasi dari yang sederhana dan tidak mahal hingga yang canggih tetapi mahal. Dengan mempertimbangkan semua keuntungan dan batasan dari berbagai macam teknik ramalan tersebut, manajer dapat memilih metode atau kombinasi dari metode yang paling cocok dengan perusahaannya. Peramalan kualitatif dalam didasari oleh survei terhadap rencana para eksekutif bisnis untuk rencana pengeluaran pembangunan dan peralatan, perubahan inventori, dan harapan penjualan, serta survei terhadap rencana pengeluaran konsumen. Ramalan penjualan dapat didasari oleh jajak pendapat terhadap eksekutif perusahaan, tenaga penjual, dan konsumen perusahaan biasanya meminta pandangan dari pejabat luar negeri atau orang-orang bisnis.

Kategory

Blog Archive

Teman